Majelis Wilayah Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Cengkareng bersama Majelis Nurul Hidayah serta warga Nahdliyin menggelar acara Halal Bihalal yang penuh khidmat dan kehangatan pada Sabtu (3/5/2025) di Jl. Nangka, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Mengusung tema “Merawat Jagat, Membangun Peradaban”, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat ukhuwah islamiyah di tengah masyarakat. Acara ini semakin bermakna dengan kehadiran Wakil Ketua Umum PBNU, KH. Zulfa Mustofa, M.A., yang memberikan tausyiah mendalam seputar pentingnya menjaga silaturahmi dan nilai-nilai tradisi Islam ala Nahdlatul Ulama.

“Makna halal bihalal ini adalah silaturahmi, mengumpulkan sanak saudara untuk bertemu dan saling memaafkan. Ini adalah tradisi khas Indonesia, khususnya warga NU,” ujar KH. Zulfa Mustofa di hadapan para hadirin.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Tanfidziyah PCNU Jakarta Barat, Kyai Agus Salim, S.E., Ketua MWC NU Cengkareng Kyai Joko Supriyanto, para tokoh masyarakat, serta jajaran pengurus MWC tingkat ranting se-Cengkareng.


Menambah kekhidmatan dan ketertiban acara, belasan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) turut diterjunkan untuk menjaga keamanan dan kelancaran jalannya kegiatan. Dengan semangat pengabdian dan loyalitas tinggi, para Banser ini memastikan acara berlangsung tertib, aman, dan nyaman bagi seluruh peserta.

Yang menarik, acara ini juga dihadiri oleh tiga turis asing asal Portugal yang secara tidak sengaja tertarik bergabung setelah mendengar lantunan shalawat dan melihat semaraknya suasana dari kejauhan. Mereka tampak antusias mengikuti rangkaian acara, bahkan beberapa kali mengabadikan momen tersebut dengan kamera pribadi. Para turis tersebut mengaku terkesan dengan tradisi Halal Bihalal yang tidak ditemukan di negara mereka, serta keramahan masyarakat NU yang menyambut mereka dengan tangan terbuka.

Dengan suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, Halal Bihalal ini menjadi ajang refleksi serta penguatan komitmen warga Nahdliyin untuk terus menjaga harmoni sosial dan berkontribusi dalam membangun peradaban yang berakar pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Bayu